Kamis, 02 Desember 2010

Apakah Ice cream membuat batuk?

Ice cream pasti menjadi makanan favorit siapa saja, terutama anak-anak. Tetapi, makanan ini diam-diam menimbulkan banyak problem bagi sebagian penikmatnya. Misalnya, ada orang yang jadi sakit kepala saat merasakan sensasi dingin dari ice cream. Ada juga yang tenggorokan jadi perih setelah makan ice cream. Atau, masih ingat ketika ibu Anda melarang Anda makan ice cream dan mengatakan, "Jangan makan es dulu ya, kamu kan lagi batuk?"

Benarkah ice cream adalah penyebab itu semua? Apa saja fenomena yang ditimbulkan oleh ice cream?

Sakit kepala dan tenggorokan perih
Sebuah edisi Harvard Women's Health Watch tahun 2009 pernah menjelaskan bahwa suhu dingin menyebabkan tekanan darah mengerut, dan cepat membesar kembali. Reseptor nyeri di dekatnya lalu akan memicu saraf trigeminal sebagai sinyal rasa sakit. Salah satu cara untuk memulihkan rasa sakit itu adalah dengan melengkungkan lidah, lalu menekannya di langit-langit mulut. Atau, makan saja perlahan-lahan.

Bila Anda jadi terbatuk-batuk setelah makan ice cream (atau minuman dingin lainnya), kemungkinan hal ini disebabkan oleh perubahan suhu yang ditimbulkan. Akibatnya, saluran pernafasan jadi teriritasi. Kemungkinan lainnya, karena produk olahan susu biasanya mempengaruhi air lius, dan hal ini bisa menyebabkan lendir yang kental, yang bisa mengiritasi bagian belakang tenggorokan. Saat itulah Anda merasa ingin batuk.

Namun, kebalikan dari apa yang Anda kira, menurut para dokter anak ice cream ternyata bisa mengurangi nyeri pada tenggorokan. Namun perlu diketahui lebih dulu, apakah radang tenggorokan tersebut disebabkan oleh infeksi virus, atau infeksi bakteri? Jika penyebabnya infeksi virus, rasa nyeri itu akan hilang dengan sendirinya. Sedangkan bila infeksi bakteri penyebabnya, Anda butuh antibiotik untuk menyembuhkannya.

Nah, menurut Russell Steele, MD, profesor dan wakil ketua Department of Pediatrics di Louisiana State University School of Medicine, New Orleans, bila yang Anda alami adalah radang akibat infeksi virus, ice cream bekerja lebih baik daripada makanan apa pun untuk meredakan nyeri tersebut.

Seringkali, radang tenggorokan terjadi karena sistem kekebalan Anda sedang terganggu. Pada saat seperti ini, Anda perlu makan makanan yang baru dimasak, makanan bergizi yang akan memberikan Anda kekuatan untuk memerangi infeksi tersebut. Anda juga perlu menghindari makanan yang bisa mengiritasi tenggorokan, seperti cokelat atau permen (saat ditelan). Begitu juga makanan yang asam seperti jus lemon, jus cranberry, atau acar timun. Kadang-kadang, makanan pedas juga berguna, berkat kandungan capcaisin-nya. Namun, efeknya pada setiap orang berbeda. Anda bisa saja kurang cocok dengan makanan pedas.

Makanan yang disarankan adalah yang lunak, seperti sup ayam, dan tentunya ice cream tadi. Lucinda Halstead, MD, asisten profesor di Department of Otolaryngology and Communicative Sciences di Medical University of South Carolina in Charleston, menyarankan untuk mendiamkan dulu ice cream dalam suhu ruangan beberapa menit sebelum menyajikannya.

"Apa pun yang terlalu dingin, bisa tidak nyaman ketika ditelan," katanya. Kecuali, bila Anda atau si kecil bisa mentoleransi rasa dingin tersebut.

Sumber : Shine- kesehatan.kompas.com

Lihat juga:
Dim Sum

Rabu, 01 Desember 2010

Restoran Ootoya

Inilah menu rumahan ala Jepang: semangkuk nasi organik dan lauknya berupa hidangan okazu atau ikan laut semacam makarel, salmon, atau tuna yang dipanggang atau digoreng dengan bumbu saus miso, dashi, atau kecap Jepang.

Untuk pelengkapnya, ada asinan, sup, dan sayuran. Atau bisa juga dicoba hidangan serupa dengan ikan makarel panggang yang disajikan dengan parutan lobak Jepang.

Lho, kok hidangan itu tak berbeda dengan hidangan rumahan Indonesia, ya? Apa kabar Sushi, sashimi, dan sukiyaki khas Jepang yang mendunia itu? Nanti dulu, ada cerita menarik dari Restoran Ootoya, tempat makanan rumahan ala Negeri Sakura ini dihidangkan.

"Memang masakan rumahan orang Jepang sebenarnya tak jauh berbeda dengan masakan Indonesia. Kebanyakan hidangan ikan hanya dibedakan oleh bumbu dan jenis ikannya," kata Shienny Lie, Manajer Operasional Rumah Makan Ootoya, di Plaza Indonesia, Kamis pekan lalu.

Set hidangan okazu ini, menurut Shienny, merupakan masakan rumahan paling umum di seluruh kepulauan Jepang. Sementara tak semua orang Jepang menyantap sushi, sashimi, atau sukiyaki setiap hari.

"Sushi, sashimi, dan sukiyaki adalah menu khusus yang dimakan orang Jepang pada waktu tertentu," kata Shienny. Sushi dan sashimi umumnya dihidangkan pada jamuan makan malam resmi. Sedangkan sukiyaki adalah masakan yang dinikmati pada hari terdingin dalam setahun di negara empat musim itu.

Selain okazu, hidangan mi (men-rui) sering dikonsumsi dalam keseharian masyarakat Jepang. Salah satunya Miso Nikumi Udon. Untuk menu ini, Toyokazu Ikeda, chef kepala di Rumah Makan Ootoya, menjelaskan cara pembuatannya.
"Udon dimasak dengan menggunakan dua macam pasta miso. Kemudian direbus dengan caisim, shitake, ayam panggang, daun bawang, wortel, tahu, sawi putih, dan dihiasi dengan telur setengah matang di atasnya," katanya. Rasanya, hmm... khas mi Jepang dengan kuah manis-asam.

Ada pula masakan bergaya donburi (satu mangkuk nasi dengan topping sayur dan lauk). Chicken Katsu Tojidon disediakan dalam mangkuk nasi dengan ayam goreng tepung yang disiram dengan campuran saus, bawang bombai, dan telur. Di antara semua menu yang Tempo coba, menu yang mirip nasi goreng ini tampaknya bakal paling cocok bagi lidah orang Indonesia.

Hidangan nabe (kukusan) dan yaki (panggang dan goreng) seperti tersedia. Menurut Shienny, bangsa Jepang menyantap makanan yang relatif sederhana dalam kesehariannya. "Tapi disiapkan secara cermat dari sisi gizi atau jumlah kalori makanan. Ini yang jadi keunggulan masakan Jepang," kata dia.

Rumah Makan Ootoya didirikan oleh Mitsumori Eiichi di Stasiun Subway Ikebukuro, Tokyo, pada 1958. Franchise ini telah berkembang menjadi 250 outlet yang tersebar di Asia tahun ini, tiga di antaranya di Indonesia, berlokasi di Senayan City, Pacific Place Mall, dan Plaza Indonesia.

Meskipun Ootoya merupakan rumah makan franchise, penyajiannya berbeda dengan rumah makan franchise lainnya. "Masakan baru dimasak setelah dipesan, made to order. Jadi masakan akan tetap segar ketika dihidangkan," kata Shienny.

Baru-baru ini, Ootoya juga menyediakan menu sushi dan sashimi untuk pelanggannya. "Sushi dan sashimi bukan menu harian orang Jepang. Tapi, karena banyaknya permintaan, kami menyediakan menu ini," kata Shienny. Soal harga, Rumah Makan Ootoya mematok banderol makanan mereka Rp 30-70 ribu. | AMANDRA MUSTIKA MEGARANI

Sushi Vs Sashimi

Keistimewaan sushi serta sashimi terletak pada teknik memotong dan kesegaran ikannya. Toyokazu Ikeda, chef kepala di Rumah Makan Ootoya, menunjukkan demo memasak sushi dan sashimi dalam media gathering pekan lalu.
"Perbedaan antara sushi dan sashimi terletak pada nasi. Sushi selalu dipasangkan dengan nasi, sementara sashimi dapat langsung dinikmati dengan cuka atau wasabi," kata Ikeda dalam bahasa Indonesia yang cukup fasih.

Perbedaan lainnya terletak pada tebalnya potongan ikan. "Untuk sashimi, potongannya berjarak 50 milimeter, sementara sushi tak lebih dari 5 milimeter." Ootoya menyediakan sashimi dan kaisendon (seafood mix) yang dihidangkan bersama wasabi, cuka, dan saus.

Ada berbagai jenis sushi. Ootoya menyediakan sushi jenis nigiri dan maki. Nigirizushi adalah potongan daging sushi yang ditempelkan di atas ikan. Adapun makizushi dibuat dengan cara menggulung daging sushi dan nasi dengan bantuan rumput laut kering (nori) serta tikar bambu.

Daging sushi dan sashimi bermacam-macam: dari udang, tuna, cumi, salmon, bawal mutiara, sampai gurita. "Khusus untuk gurita, tidak boleh dimakan mentah. Harus matang benar," kata Ikeda. Kalau tak matang, daging gurita--yang konon bermanfaat untuk membuat pria perkasa--bisa membuat tubuh gatal-gatal. | AMANDRA MM

Sumber : tempointeraktif.com

Lihat juga:
Sate
Steak

Lezatnya Soto Angsa

Soto merupakan makanan yang banyak disukai oleh masyarakat. Banyak variasi dari soto, seperti soto daging sapi atau soto daging ayam, namun apakan anda pernah mencoba soto daging angsa. Sepertinya soto angsa patut menjadi menu altenatif, pada saat berbuka puasa maupun nanti ketika lebaran. Kreator soto angsa, Chef Budi Prasetyo mengatakan, pihaknya sengaja memilih daging angsa untuk alternatif karena, jarang digunakan sebagai bahan masakan.

“Jika dimasak dan dirasakan dagingnya tidak kalah enak dengan ayam.” ujar Budi yang juga merupakan Chef Kepala di hotel Lor in. Budi menambahkan, untuk membuat soto angsa tersebut diperlukan daging angsa yang beratnya antara 1,5-1,7 kg. ”Dengan usia angsa antara 4-5 bulan,” terangnya saat ditemui Timlo.net di dapur Lor In. Sedangkan untuk bumbunya sendiri sangat mudah didapat, seperti tomat, seledri, daun bawang.

Cara memasak soto angsa tersebut cukup mudah, setelah angsa dibersihkan rebus angsa selama 4-5 jam dengan menggunakan api sedang. Tekstur dagingnya berbeda sehingga memerlukan waktu agak lama. Selama menunggu daging masak, siapkan bahan-bahan pelengkap seperti ketupat, telur asin, berkedel, kerupuk, jeruk nipis, dan sambel hijau.

Budi menambahkan, menu soto angsa tersebut memang disiapkan untuk menyambut lebaran tahun ini. ”Saya sengaja menghidari membuat makanan yang menggunakan santan.” ungkap Budi. Sementara itu, soto tersebut dapat anda cicipi di Sasono Budjono dengan harga Rp 65 ribu per porsi, atau mungkin anda ingin membuat sendiri di rumah dengan menambahkan kreasi yang lain. Silahkan mencoba.

Sumber : Hendra/Timlo.net

Lihat juga:
Dim Sum
Sour Sally

Bentuk Gelas Wine yang Berbeda

Ternyata, setiap jenis Wine atau anggur memiliki bentuk gelas sendiri-sendiri. Wine yang baik dibedakan dari rasa, bau dan penampilan fisiknya ketika di putar di dalam gelas. Semua hal ini tentunya akan didukung dengan pemilihan gelas yang tepat. Bahkan ada beberapa wine yang dapat menampilkan rasa terbaiknya hanya jika mereka disajikan dalam gelas yang tepat.

Gelas wine memiliki tiga komponen utama:
Dasar (base): merupakan pendukung utama kondisi gelas, dan mempertahankan posisi tetap tegak.
Batang (stem): tempat Anda memegang gelas sehingga tidak akan memindahkan panas tubuh Anda kepada Wine dan juga mencegah Anda meninggalkan bekas di permukaan gelas.
Badan (body): tempat yang menampung semua rasa minuman yang disajikan.

Semua gelas wine didesain agar anggur dapat dinikmati dengan cara yang pas. Desain gelas ini tidak dibuat sembarangan. Pada umumnya, ada empat tipe gelas Wine yang sering digunakan, walaupun dalam kasus khusus aturan ini dapat sedikit berubah.

Gelas Wine merah
Bentuk gelas untuk Wine merah lebih bundar dibanding gelas Wine lainnya. Tangkainya juga lebih kecil karena banyak orang yang cenderung memegang bagian badan gelas ketika menikmati minuman ini. Bagian badan gelas juga dibuat lebih lebar sehingga wine akan lebih banyak bersentuhan dengan udara sehingga membuatnya dapat memancarkan aroma dan rasa yang berani. Rasa kompleks dari anggur merah menjadi lebih lembut ketika bersentuhan dengan udara.

Gelas Wine putih
Gelas untuk anggur putih memiliki bentuk yang ramping dengan batang yang panjang. Bentuk badan gelas ini menyerupai huruf U, sehingga aromanya tersalurkan dengan tepat dan Wine yang ada akan tetap dingin untuk waktu yang lama. Bentuknya yang ramping akan menyebabkan orang memegang bagian batang gelas, sehingga anggur putih yang sangat sensitif terhadap suhu tidak akan terganggu oleh panas tubuh peminumnya.

Bentuk bibir gelas Wine putih ini akan menyalurkan Wine ke bagian samping dan depan dari mulut, sehingga rasa manis Wine putih akan benar-benar mengelus lidah peminumnya. Varian dari gelas Wine putih ini banyak, karena tergantung dari rasa Wine yang disajikan. Kerenyahan, usia Wine yang muda atau tua, bahkan kekuatan Wine putih akan mempengaruhi jenis gelas.

Gelas Wine sparkling
Gelas untuk jenis sparkling mirip dengan gelas Wine putih. Bedanya, badannya sedikit lebih panjang. Bentuk seperti ini akan membantu pada saat anggur dituang, dan menahan karbonasi yang ada di dalam Wine agar tetap terjaga sebanyak mungkin. Tangkainya yang panjang berfungsi mengurangi kontak dengan tubuh karena Wine tipe sparkling, seperti sampanye, sangat sensitif terhadap perubahan suhu atau panas tubuh si peminum.

Gelas Wine pencuci mulut
Dikenal juga sebagai gelas aperitif (minuman keras pemicu nafsu makan). Biasa digunakan untuk menyajikan port, sherry, liquers dan berbagai macam tipe aperitif lainnya. Ukuran standar Wine ini adalah 120 ml, tujuannya adalah untuk membentuk badan yang cukup kecil sehingga Wine akan dikirimkan ke bagian belakang rongga mulut, dan rasa manis dari Wine pencuci mulut ini tidak akan mematikan rasa yang ada di dalam mulut peminumnya. Wine tipe ini biasanya memiliki kadar alkohol tinggi, sehingga gelas kecil akan sempurna bagi penyajian Wine pencuci mulut.

Sumber : Ade Jayadireja-SendokGarpu.com

Lihat juga:
Burger King
Sour Sally

Selasa, 30 November 2010

Enaknya Steak dan Saus Mangga

Mungkin Tenderloin Steak biasa jadi menu andalan di restoran, cafe atau hotel. Biasanya tenderloin steak disajikan dengan saus barbeque, mushroom atau black pepper. Lalu bagaimana ya rasanya jika Tenderloin Steak disajikan dengan Mango Sauce atau Saus Mangga?

Sensasi rasa manis segar itulah sepertinya yang coba disuguhkan Hotel Savoy Homann dengan menu andalan terbarunya Pan Grill Tenderloin Steak with Mango Sauce.

"Sekarang kan lagi musim mangga, jadi kita memanfaatkan bahan yang sedang banyak tersedia untuk dikreasikan dalam menu yang ada," ujar Chef Yayan Suryana.

Mangga yang digunakan adalah jenis Mangga Arum Manis yang rasanya menurut Yayan bisa masuk kemanapun. "Mangga Arum Manis taste-nya masuk kemana saja," tuturnya.

Untuk membuat Manggo Sauce yang segar itu, Yayan memblender Mangga lalu menambahkan krim dan susu kemudian dipanaskan sambil menambahkan butter. Ditambahkannya butter disebut Yayan untuk membuat saus lebih mengkilat dan menggoda lidah.

Pan Grill Tenderloin Steak with Mango Sauce ini disajikan bersama Vegetable Timbale, yang terdiri kentang, wortel dan brokoli yang telah dihancurkan dan diolah. Kemudian disusun dalam tumpukan sehingga hasilnya berwarna-warni.

"Biasanya teman steak itu kentang, kali ini diganti dengan Vegetable timbali dari beberap sayuran," jelas Yayan yang telah berpengalaman menjadi chef selama 32 tahun itu.

Satu porsi Pan Grill Tenderloin Steak with Mango Sauce terdiri dari sekitar 180 gram daging has dalam pilihan yang telah diolah dengan bumbu dan dipanggang di grill. Tak lupa, Rainbow Paprika dan Chesee Stick ikut mempercantik menu ini.

Main course seharga Rp 50.000 ini sangat cocok untuk menu dinner Anda. Selamat mencicipi sensasi rasa Pan Grill Tenderloin Steak with Mango Sauce!(tya/avi)

Sumber : Tya Eka Yulianti - detikBandung

Lihat juga:
Dim Sum

Kelezatan Soto Umar

Salah satu yang layak Anda coba adalah Soto Betawi Umar Idris. Tak sulit menemui kedai yang satu ini. Dari perempatan Slipi, kedai ini ada di sebelah kanan, sekitar 100 meter jauhnya dari Hotel Santika.
Pasti ketemu, soalnya spanduk berwarna hijau ngejreng bertuliskan nama kedai ini tampak mentereng. Jadi, jangan khawatir Anda akan salah masuk ke warung betawi lainnya.

Sebagaimana layaknya kedai, penampilannya memang sederhana. Persis seperti kedai betawi kebanyakan, tidak ada ornamen yang mencolok. Yang ada adalah jajaran enam meja makan panjang yang masing-masing dikelilingi enam kursi.

Memang, tak ada juga pelayan yang menyambut. Jadi, kalau ke sini, pengunjung langsung menyerbu meja yang ada di pojok kedai. Di situ terhampar aneka gorengan: daging sapi, jeroan, babat, juga paru.
Selesai memilih, pelayan dengan sigap akan memotong-motong isi soto pilihan. Beres dengan aksinya, sejurus kemudian, pelayan akan menyiram isi soto dengan kuah putih yang panas. Ditambah dengan bawang goreng, daun seledri, emping, serta perasan jeruk limau.

Wah..., aroma soto langsung menguar tajam menusuk seluruh saraf perasa, membuat pembeli tak sabar ingin segera menyantapnya.

Tidak seperti kebanyakan soto betawi, Soto Umar Idris nihil potongan-potongan kentang dan tomat, lo. Bahkan, kuah juga tak terlalu pekat. “Ini yang membedakan kami dengan warung betawi kebanyakan,” ujar Budi Hanurawanto, anak Umar Idris yang menjadi penerus usaha. Maklum, meski mengusung nama soto betawi, keluarga Umar sejatinya asli Tegal. Walhasil, “Kami memang memadukan rasa betawi dengan tegal,” ujar Budi.

Meski begitu, rasa boleh diadu. Kuah yang encer tidak mengurangi rasa gurih yang tertinggal di rongga mulut. Paduan santan dan susu dalam takaran yang pas malah membuat kuah tidak berasa enek.

Kenikmatan makin lengkap saat mengunyah potongan daging. Empuk dan gurih! Sebagai pelengkap rasa, Anda bisa menambah keripik tempe atau perkedel yang tersedia di meja makan. Renyah keripik tempe akan membuat Anda tak berhenti menggoyang lidah untuk menandaskan semangkok soto dan sepiring nasi putih.

Jika tak suka mengudap daging sapi maupun jeroannya, Anda bisa menjumput daging ayam berikut ati ampela sebagai pilihan pengganti. Suwiran daging ayamnya juga empuk dan gurih. Tak kalah dengan potongan daging.

* Buka dari pagi sampai pagi lagi
Saban hari, kedai ini buka resmi mulai jam 8 pagi. Budi nyaris membuka kedai sepanjang hari. Dia baru tutup warung saat pagi menjemput, atau sekitar jam 4 pagi pada keesokan harinya. Makanya, ayah dua anak ini menerapkan sistem kerja shift alias bergantian bagi 7 karyawannya. “Separo masuk pagi sampai sore. Sisanya malam sampai pagi,” beber Budi.

Namun, jam paling sibuk kedai adalah saat makan siang, yakni mulai jam 11.00 sampai 14.00 siang. Banyak karyawan di sekitar Slipi, Petamburan, dan Tanah Abang menyerbu kedainya. Sementara, saat malam menjelang atau jam 19.00 sampai 20.00, kedai juga ramai. “Banyak karyawan mampir sebelum pulang,” cetus Budi.
Saat malam sampai dini hari, kedai menjadi langganan orang-orang yang suka melek sampai menjelang subuh.

Budi tak khawatir bakal kekurangan pasokan daging atau jeroan yang menjadi andalan dagangannya. Pemasok di bilangan Tanah Abang siap memenuhi kebutuhan kedai. “Bahan dijamin fresh dan pilihan, lo,” ujar dia berpromosi.
Hantaman krisis nyatanya ikut dirasakan Budi. “Ada penurunan pengunjung sekitar 30%,” ujar Budi yang tak mau menyebutkan jumlah pengunjung. Yang pasti, sepanjang hari, Budi menandaskan daging sapi sampai 30 kg. Omzet harian yang masuk ke kantong Budi sekitar Rp 4 juta sampai Rp 5 juta.

Kalau dipotong dengan ongkos produksi Rp 2,5 juta per hari, uang masuk ke kantong Budi tinggal Rp 1,5 juta sampai Rp 2,5 juta. “Itu belum termasuk untuk gaji karyawan, lo,” ujar Budi buru-buru.
Mungilnya omzet lantaran banderolan harga menu di kedai ini tergolong murah. Sepotong daging dengan ukuran dua jempol jari Rp 2.000. Pun begitu dengan jeroan. Satu paket lengkap dengan nasi hanya seharga Rp 13.000.

Sayangnya, dengan waktu buka tak terbatas, Budi hanya menyediakan satu menu: soto betawi. Minumannya pun tak banyak pilihan. Hanya ada teh dan jeruk. Toh, kedai ini telah bertahan sampai 40 tahun!

ALAMAT 'SOTO UMAR IDRIS':
Jl. KS Tubun 15 B Jakarta Pusat
Ph: 021 - 5367982

Sumber : umar idris-weekend.kontan.co.id


Lihat juga:
Wine

Sate

Dim Sum, small food

Dim Sum is a small food and cooked with fried or boiled. Usually the menus were presented in a round container made from bamboo. There is a wide selection of Dim Sum menu provided in the restaurant Ping, one of which is egado, Dim Sum contains chicken and quail eggs wrapped in leather knows.
Its texture is soft and tender when eaten. Egado will be more delicious if eaten with chilli sauce. In addition there are also hakao egado containing shrimp. Peeled shrimp mixed with corn starch, sesame oil, a little MSG, chicken flour, plus salt, pepper, and sugar.

The mixture was then wrapped in leather made from sago flour dough, tang mien flour, vegetable oil and then steamed. Leather wear sago hakao Hong Kong which is more finely textured than local sago.

"If local sago making Dim Sum dry and harden quickly," said Kardiman, Ping restaurant's head chef. There is also deep-fried dumplings, shrimp dim sum are rambutan. Finely chopped shrimp and then inserted into the skin and fried dumpling until bloom.

If consumers are still curious about the menu-style restaurants Dim Sum Ping, can select the form Dim Sum bapau, namely bapau Tausa content. Bapau small size it contains a red bean-paste and given sugar. Dim Sum is usually associated with the older tradition of yum cha (tea ceremony).

The tradition was originally done by the traders who traveled along the Silk Road. They need a place to rest along the route. Teahouses were established along the roadside.

Not only traders, farmers, exhausted after working hard in the fields also will go to the tea shop to relax in the afternoon. At first, drinking tea should be separate and there should be no other food.
It relates to the Chinese people's confidence, their weight will increase if there is another menu that is consumed in addition to tea. However, upon discovery of tea to help digestion, the teahouse owners began to serve a variety of snacks as dishes that accompany the tea.

Dim Sum which means touching it came from the Canton region, southern China. Dim Sum all that has changed the tradition of yum cha, from activities that are rigid to be relaxed to share stories and experiences. In Hong Kong and most cities in Guangdong Province, China, many restaurants that serve Dim Sum visitors since 05.00.

Not surprisingly, Dim Sum, a tradition for parents on the morning after their exercise. Not infrequently they also enjoy a Dim Sum while reading the morning paper. Most restaurants only serve Dim Sum Dim Sum menus until mid-afternoon.

At night the menu was changed to Cantonese cuisine. In Hong Kong and China, Dim Sum, which was initially only a light meal or snack is now a staple food that is present in the culture of eating. In the Bamboo Curtain country health officials criticized the high amount of saturated fat and sodium that is contained in some Dim Sum dishes.

According to them, with steamed Dim Sum does not mean automatically considered a healthy food. Therefore, China's health officials recommend people to balance the fatty foods with vegetables boiled, without including the sauce.
wan/L-2

Source: newspaper-jakarta.com

See also:
Sushi
Burger King