Selasa, 12 Oktober 2010

Gelato

Selain ice cream ala Amerika, di Jakarta saat ini tak sulit mencari gelato. Selain di Kafe Pisa yang telah lama populer, gelato juga bisa dinikmati di Gelato Bar, yang berdiri sejak 2003 di Dharmawangsa Square. Meski menjual es Italia, Gelato Bar pun murni produk lokal.
Gelato adalah es krim khas Italia berkadar lemak rendah, 12 persen saja. Sebab, bahan utamanya hanyalah susu tanpa krim, ditambah perasa dari buah-buahan, kopi, cokelat, dan lain-lain. Kandungan udaranya juga sangat rendah sehingga gelato terasa padat, sekaligus amat lembut.

Di kota-kota di Italia, penjual gelato bertebaran seperti penjual gorengan di Jakarta. Gelato memang kebanggaan Italia. Bahkan, orang Italia biasanya enggan menganggap gelato sebagai es krim. Jessie Gouw, General Affair Manager Gelato Bar, menuturkan, variasi gelato di kafenya mencapai hingga 85 rasa. Bedanya dengan gelato di Italia, gelato ala Indonesia bisa hadir dengan rasa durian!

Uniknya, gelato ini relatif "hangat" karena dibekukan hingga suhu minus 15 derajat Celsius. Sementara es berkrim umumnya dibekukan hingga minus 24 derajat Celsius.

Bagi penggemar es krim beralkohol, Gelato Bar memang surganya. Selaras dengan namanya yang mencatut kata "bar". Mulai dari gelato amaretto hingga whiskey cream. Cobalah bayangkan kenikmatan sesendok gelato rasa mascarpone (sejenis keju lembut) disiram kahlua dan sirup
kopi lalu ditaburi serpihan cokelat dan lady finger (semacam kue lidah kucing). Saat racikan gelato itu lumer di mulut, sensasi dingin di lidah beralih menjadi hangat di hati....

Pusing dengan masalah hidup? Enggak usah ke paranormal, tetapi luangkan waktu, jilatilah es krim favorit hingga lidah beku dan hati menghangat.


Lihat juga:

wine


dimsum


pasta


Sumber : Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar